Senin, 30 Mei 2011

Tafsir Al-Qur an Suroh QS Al-'Ashr, refleksi menyambut setahun berdirinya blog ini.

Menyambut setahun berdirinya blog ini, 24 Mei 2010.
Lihat di sini untuk teks asli ayat Al-Qur an
dalam tulisan Arab

Tafsir Lafzi (per kata):
(Demi waktu asar 1): yaitu pada saat sore atau setelah lebih panjang
bayangan matahari sampai terbenamnya (Sesungguhnya manusia): jenis
manusia (benar-benar dalam kerugian 2): seperti dalam perdagangan
(kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan): maka tidaklah
mereka dalam kerugian (dan saling berwasiat): berwasiat sebagian
mereka kepada yang lain (dengan benar): yaitu Iman (dan saling
berwasiat dengan sabar 3): atas ta'at pada Allah dan dari ma'shiat

Pembahasan : ¤ Syaikh Muhammad Abduh menukilkan, bahwa Imam Syafi'i
berkata: "Bila seandainya Allah hanya menurunkan suroh ini saja sebagai
peringatan kepada manusia, maka itupun telah cukup".
Kita sebagai
makhluk Allah yang lemah tidaklah pantas kiranya bersumpah kepada
selain Allah, oleh karena itulah hendaknya kita bila bersumpah, maka
bersumpahlah dengan nama Allah, sebaliknya bila Allah bersumpah, maka
Ia akan bersumpah dengan makhluk ciptaannya, untuk menunjukkan
kebesarannya, kehebatannya, dan kekuatannya, karena ia mampu
menciptakan segala sesuatu. Maha suci Allah. Akan timbul pertanyaan di
benak kita, mengapa dari sekian banyak ciptaan Allah, tidak semuanya
ia sebutkan sebagai sumpah dalam Al-Qur an? tentunya hanya Allah yang
maha tahu, namun bila kita lihat lagi, dengan sumpahNya itu, seakan
Allah menyeru pada manusia untuk memperhatikan ciptaannya, salah
satunya waktu ini. Begitu mudahnya seseorang lalai dalam urusan waktu, sehingga banyak orang yang menyia-nyiakan waktu yang dimilikinya, hingga akhirnya akan timbul penyesalan setelahnya, karena penyesalan selalu datang terlambat, ia selalu datang di akhir. Pepatah Inggris berkata
: "Time is money", yaitu waktu adalah uang, menyia-nyiakan waktu berarti membuang-buang uang tanpa ada manfaatnya. Pepatah Arab mengatakan : "Al-waqtu kash shoif", waktu itu seperti pedang, bila kita tidak bisa mengendalikannya, maka kitalah yang justru akan dibunuhnya.
Sebenarnya syari'at Islam tidaklah melanggar Hak Asasi Manusia, seperti disiplin waktu ini, adalah bagian dari syari'at Islam, tentu tidak mungkin syari'at berdisiplin ini bertentangan dengan HAM. Agama Islam sangat menghargai waktu, satu contoh kecil adalah pada waktu-waktu sholat yang harus tepat pada waktunya, sehingga umat ini diajari sedemikian rupa agar terbiasa disiplin. Di Indonesia sering terdengar adanya jam karet,yakni bila berjanji akan sesuatu pada jam sekian, baru terlaksana 1 jam berikutnya. Padahal ini adalah hal yang berbahaya, merugikan, dan pemborosan waktu yang begitu berharga. Padahal agama Islam tidak pernah mengajarkan hal yang demikian.
¤ Sebagian orang bila hendak berpisah pada suatu pertemuan akan membacakan ayat ini untuk saling mengingatkan. Pada waktu 'ashar adalah waktu yang biasa digunakan di Arab -dan wilayah lainnya- untuk beristirahat. Sebagian ulama tafsir menerjemahkan kata al-'ashr sebagai waktu sholat 'ashr, yaitu pada waktu sore hari.
Sehingga ayat juga mengingatkan manusia agar tidak lalai dalam waktunya. Boleh seseorang beristirahat, bahkan harus untuk menjaga kesehatannya. Namun jangan sampai bermalas-malasan sehingga waktu terbuang sia-sia. Demikian juga, waktu sore adalah waktu yang dekat kepada malam, sehingga ayat ini juga memperingatkan bahwa umat Nabi Muhammad berada pada akhir zaman, telah dekat pada hari kiamat, dengan banyak godaan dunia dan kelemahan, maka hendaklah umat manusia pada zaman ini agar jangan menyia-nyiakan hidup, hendaklah beriman, hendaklah banyak beramal, agar umur dan usia yang masih ada tidak sia-sia jadinya.
¤ Sesungguhnya manusia benar-benar dalam keadaan merugi. Menunjukkan betapa kuatnya ayat ini menerangkan tentang umat manusia akibat tidak mempergunakan waktu dengan hal yang sesuai dengan syari'at. Manusia adalah makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh Allah ta'ala. Salah satu buktinya, adalah para makhluk diperintahkan untuk sujud (untuk hormat, bukan menyembah) kepada Nabi Adam A.S, dan bahwa Allah menjadikan para Nabi sebagai pemimpin yang merupakan seorang manusia. (bersambung)
Referensi :
• Tafsir Jalalain, karya dua orang Imam Jalal, yaitu Imam Jalaludin Abdur Rohman Ash-Shuyuthi dan Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahalli
• Tafsir Suroh Al-'Ashr, karya Syaikh Muhammad Abduh, diberi tambahan oleh Syaikh Muhammad Rasyid Ridha

Minggu, 29 Mei 2011

Puisi Remaja : Sakau Kekasih

karya : Muallim Rasyidi /Muhammad Abduh Mukhtirulilmi
• Aku merenung dalam sunyi
Melihat ke sana ke jalan itu
Berharap ia masih menungguku di sini
Tapi itu hanya rayuan semu
Dia hanyalah makhluk fana belaka
Terpaku aku dalam tatapannya celaka

  • Hanyalah pernah kuharap Engkau turunkan rahmat
    Hina dina hambamu ini dalam sekarat
    Tuhanku, takkan lelah engkau
    Meski aku tengah sakau
    Menikmati segala pandangan mata
    Dan semuanya pasti akan sirna

Hukum / Ketentuan Perkalian, Pembagian, Penambahan, Pengurangan dalam Bilangan Ganjil dan Genap, Cara gampang matematika

Berikut ini ada beberapa hukum atau kaidah matematika yang akan berguna bagi anak-anak yang masih baru belajar matematika agar tidak salah dalam hasil operasi matematika yang rawan kesilapan.
1) Perkalian
Ganjil x Ganjil = Ganjil
Ganjil x Genap = Genap
Genap x Genap = Genap
2) Pembagian
Ganjil : Ganjil = Ganjil
Ganjil : Genap = Pecahan
Genap : Ganjil = Pecahan, Genap, Ganjil
Genap : Genap = Genap, Ganjil
3) Penambahan
Ganjil + Ganjil = Genap
Ganjil + Genap = Ganjil
Genap + Genap = Genap
4) Pengurangan
Ganjil-ganjil=genap
Ganjil-genap=ganjil
Genap-ganjil=ganjil
Gemar-genap=genap

Contoh Rumus Struktur Alkena dan Alkuna

1) Rumus struktur 3-etil-2-metil-pentana
CH3-CH-CH-CH2-CH3
..........|......|
.......CH3-C2H5
2)Rumus struktur 3,4-etil-2,5-metil-2-heksena
CH2- CH= CH- CH- CH- CH2
...............|..........|.........|.........|
.....CH3 C2H5 C2H5 CH3
(hilangkan tanda titik, karena hanya untuk penempatan rumus saja, tidak berkaitan dengan rumus)

Rabu, 25 Mei 2011

Puisi Padamu Jua, buku Nyanyi Sunyi, karya penyair religius agamis Tengku Amir Hamzah

Padamu Jua

karya : Tengku Amir Hamzah

• Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti Dahulu


  • Kaulah kandil kemerlap
    Pelita jendela di malam gelap
    Melambai pulang perlahan
    Sabar, setia selalu

• Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa

  • Di mana engkau
    Rupa tiada
    Suara sayup
    Hanya kata merangkai hati

• Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas

  • Nanar aku gila sasar
    Sayang berulang padamu jua
    Engkau pelik menarik ingin
    Serupa dara di balik tirai

• Kasihmu sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu bukan giliranku
Mati hari bukan kawanku

Dari : Nyanyi sunyi