Kita sudah sangat sering mendengar kata humor, seumur hidup banyak
kata humor yang telah didengar bahkan diucapkan. Kata ini sering
disebutkan, apalagi yang mengaku berselera humor tinggi.
Suatu waktu, saya mendengar kata ini dalam pelajaran Fisika, atau juga
mungkin akan saya dengar pada pelajaran Biologi. Pada pelajaran optik,
di bagian mata akan ada kita temui sebuah bagian yang disebut aqueous
humor untuk membiaskan cahaya ke mata dengan indeks bias 1,336 dan
vitreous humor, sebagai pengisi bagian dalam mata dengan indeks bias
yang sama. Pada waktu kami mendengar istilah ini, banyak kami yang
bingung, dengan segala dugaan yang banyak di kepala, saya duga makna
humor di sana adalah cairan, tentu tidak masuk akal bila maknanya
adalah lucu, apakah ada yang lucu di mata kita?
Kemudian saya teringat, beberapa waktu yang lalu saya ada baca sebuah
buku
(1), sebenarnya kata humor berasal dari bahasa Latin, yaitu humor,
umor artinya kelembaban, atau cairan. Menurut ilmu fisiologi kuno, (±
400 tahun SM) ada anggapan bahwa suasana jiwa orang dipengaruhi oleh
keseimbangan 4 macam cairan yang ada di dalam tubuh: darah; dahak;
empedu kuning; empedu hitam; kekurangan atau kelebihan salah satu
dianggap mempengaruhi sikap jiwa dan suasana hati.
Kebalikannya adalah kejengkelan, pada lelucon yang membangkitkan
kejengkelan dan kemarahan, humor berubah menjadi sarkasme atau satire,
sedangkan tawa yang seyogianya ditimbulkan berubah menjadi seringai.
Di Indonesia sendiri, banyak humor yang ada, bahkan telah merambah ke
tekhnologi internet. Situs web yang menyediakan layanan ini banyak
juga, tapi terkadang dibumbui dengan lawakan yang berbau porno. Salah
satu layanan yang sehat disediakan oleh
www.Ketawa.com, dan juga tersedia
mailing listnya, sehingga kita dapat update dari situs tersebut, atau
bila anda mengetahui situs yang lainnya, silahkan komentari kami
disini.
Sebenarnya, tidak salah bila kita tertawa, asal jangan berlebihan,
karena apapun yang berlebihan itu tidak baik. Pepatah mengatakan
"Tertawalah, maka dunia akan tertawa bersama anda". Ya, dengan
tersenyum sedikit saja, beban di dalam jiwa kita akan menjadi ringan
dan hilang. Maka, rajinlah tertawa, tentu lebih baik, daripada
ditertawakan.
(1)Ensiklopedi Indonesia, Jilid 3, hal. 1351, Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoefe
Judul Lain :
Asal muasal kata Humor, Asal usul kata humor
