Selasa, 13 Desember 2011
Mengapa dibaca min qoblu, padahal ada huruf jar?
Jawab : Karena dia terletak pada silat mausul, yang tidak ada tempat pada i'rob (mabni). Asalnya mudhof pada domir, yaitu qoblihi, boleh dibuang dhomir karena mengetahui 'aidnya, yaitu kepada allazi. Nah ketika dibuang, jadilah dia mabni berbaris dhommah, kalau sudah mabni, huruf jar tidak berpengaruh lagi.
(Muhammad Abduh Nasution)
Soal : Darimana 1/2 dalam rumus GLBB, bukannya rumus GLBB itu a= Vt-Vo/t?
Jawab : Sebenarnya, rumus GLBB itu tetap, hanya saja disubstitusikan ke persamaan lainnya.
Minggu, 04 Desember 2011
Dahsyatnya Azab Neraka
(Pengajian tentang Ngerinya Neraka, semoga Allah menghindarkannya dari kita)
Tulisan di Manaroh al-Ilmi, menara ilmu untuk kemajuan peradaban.
Wahai orang-orang yang lalai, yang disibukkan dengan pekerjaan dunia
ini yang kau muliakan, padahal ia akan berkesudahan dan hilang,
ajaklah pikiranmu bahwa engkau akan berpindah darinya. Dan ubahlah
pemikiranmu kepada yang akan didatangkan kepadamu, maka sesungguhnya
telah dikabarkan padamu bahwa neraka itu didatangkan bagi semua, dan
jika yakin engkau dari golongan orang-orang yang didatangkan azab, dan
ragu dari golongan orang yang selamat, maka rasa-rasakanlah di hatimu
dahsyatnya neraka itu, dan mudah-mudahan engkau ditolong agar selamat
darinya.
Dan engkau berharap pada keadaan makhluq, dan sungguh telah berkeras
bahwa azab neraka hanya kelicikan, maka kesusahan diantara mereka, dan
kedahsyatan siksa, terhenti mereka untuk menunggu kebenaran nabi
mereka, dan berharap dapat syafaat, - padahal mereka para pendosa
memelihara kezaliman yang memiliki setiap orang dan menaungi mereka
api yang bergejolak, dan mereka mendengar jeritan yang fasih dari
kerasnya marah dan marah, maka ketika itu yakinlah para pendosa dengan
kebinasaan, dan terduduklah mereka terjongkok. Hingga mereka minta
kasihan dan minta sembuh dari sejelek-jelek orang yang dibalikkan, -
maka disana malaikat Zabaniah akan menggiring para pendosa kepada azab
yang pedih dan didudukkan dengan wajahnya pada lobang neraka, dan
berkata malaikat itu padanya
"Rasakanlah engkau yang dulu, dan dinyalakan padanya api.
merasa agung dan mulia, tinggallah di negeri ini yang kekal engkau
sebagai tawanan"
Minuman mereka disana "Hamim", dan mereka menetap di neraka yang
keras siksanya dari kaki sampai kepala, dan menghitam wajahnya karena
kezaliman dan kemaksiatan. Mereka menyeru agar dinaungi dan mohon
didengar pada pihaknya dan tepinya. Mereka berkata "Ya Malik, kulit
kami telah masak, Ya Malik, keluarkan kami darinya, maka kami tidak
akan mengulangi berbuat dosa", maka berkata Zabaniah
"Tidakdan ketika itu mereka berputus asa, dan atas
mungkin, kenapa dulu tidak ada engkau beriman. Dan tidaklah engkau
akan keluar dari negeri ini dengan enak, maka takutlah padanya dan
janganlah bicara lagi, dan walaupun dikeluarkan kalian darinya
tidaklah kalian menjauhi larangan darinya dan kalian pasti akan
mengulanginya"
yang tesdahulu pada sisi Allah mereka mengeluh.
Dan tidaklah menyelamatkan mereka penyesalan dan tidak menguntungkan
mereka mengeluh, mereka menyeru dengan susah payah dan tekun, dan api
akan memasak mereka seperti memasak periuk, dan hancurlah dahi mereka
dengan corong besi dan muncrat nanah dari mulut mereka.
Dan mereka orang kafir sudah pasti begitu harusnya takut mati, tapi
mereka tidak juga takut, maka bagaimana denganmu kalau engkau melihat
pada mereka dan telah menghitam wajahnya dari Hamim. Dan akan buta
mata mereka dan bisu lisan mereka dan hilang keagungan mereka. Dan
terkelupas kulit mereka, dan bergejolak api yang berjalan di perut
mereka bagian demi bagian, dan hidup hawiyah dan melukai ia dan
melewati ia akan anggota badan mereka yang tampak - Ini sebagian dari
sejumlah keadaan mereka dan lihatlah kepada melewati ke bagian bawah.
Maka sesungguhnya akhirat itu lebih besar derajatnya dan lebih besar
keutamaannya, maka sebagaimana bahwa manusia atas dunia melewati maka
siapa minta banyak seperti tenggelam padanya dan siapa yang kolam
padanya pada batasan.
Maka demikianlah mencapai api bagi mereka yang melewati. Maka Allah
tidak menzalimi sebesar zarrahpun maka tidaklah menebus satu macam
azab atas setiap dari pada neraka, bagaimanamungkin adalah tetapi bagi
setiap seorang batas yang tertentu atas kadar maksiat dan dosanya
kecuali bahwa sedikitnya itu adalah azab,
Kamis, 01 Desember 2011
Kode HTML untuk membuat tulisan berjalan
b. Untuk tulisan bergerak horizontal <marquee direction="left" height="200" id="comments_scroll_container" onmouseout="this.scrollAmount=6" onmouseover="this.scrollAmount=0" scrollamount="6" scrolldelay="90" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;" width="160"> Teks yang ingin dibuat berjalan</marquee>
c. Untuk tulisan bergerak bolak-balik <marquee behavior="alternate" scrollamount="40">Teks yang ingin dibuat berjalan</marquee>
Sabtu, 26 November 2011
Wisata ke Dairi
Ibu saya bermarga Lingga, oleh karena itu beliau berasal dari Lingga Tengah, masuknya dari kota Sumbul. Tapi jangan salah, konon marga Lingga gemar merantau, itulah sebabnya banyak istilah Jingga yang kalau dihubungkan mungkin saling berkaitan, seperti Sinulingga, Linge, Linggapayung, Pulau Lingga, kerajaan Kalingga, bahkan Probolinggo.
Nah, karena saya berada di Medan, maka untuk menuju kampung Ibu saya, kami melewati banyak tempat wisata, seperti Pancur Batu, singgah di Sibolangit, menikmati jagung bakar di Panatapan, melewati mata air PDAM Tirtanadi, belanja di Berastagi, singgah di Kabanjahe, dan ketika hampir sampai di perbatasan Kab. Karo dan Kab. Dairi, ada pemandangan danau Toba yang begitu indah di lokasi yang juga disebut panatapan, biasanya kami singgah disini untuk istirahat.
Siap-siap untuk petualangan berikutnya, anda akan melewati kawasan Lae Pondom, Lae bahasa Pakpak berarti sungai, sedangkan Pondom berarti mendung, karena memang dikawasan ini, langitnya selalu mendung. Kawasan ini adalah kawasan hutan, tidak ada sama sekali perkampungan, jadi agak deg-degan juga melewatinya. Dan dikawasan ini, dinginnya minta ampun, karena memang sering hujan. Hanya saja, dulu jalanan di daerah ini sempat rusak, namun sekarang sudah diperbaiki. Setelah itu anda akan melewati kota Sumbul.
Kalau mau ke kampung Ibu saya, maka kami akan berbelok ke kanan. Anda tentu tahu Kopi Sidikalang, nah kampung ibu saya adalah salah satu sentra kopi Sidikalang ini. Jenis kopinya adalah kopi arabica, tapi kopi disini pendek, sering disebut kopi ateng.
Biasanya kami juga melanjutkan perjalanan ke Sidikalang. Anda akan melewati letter S, karena di sini terdapat tekongan / kelokan yang sangat tajam yang mirip huruf S. Dari sini pemandangannya saaaaangat indah. Sebelum sampai di Sidikalang, anda akan menjumpai Taman Iman, yang menggambarkan masyarakat Pakpak yang walaupun berbeda agama, namun tidak sekalipun melunturkan rasa persaudaraan. Di kota Sidikalang, terdapat pasar yang menjual barang dengan harga yang luar biasa murah, dengan sayuran dan belanjaan lain yang segar-segar. Jadi kalau mau belanja bolehlah ke pasar ini.
Sekian dulu ya, tangan saya juga sudah pegal nih mengetik, hehehe :)
Minggu, 20 November 2011
Ulama Adnan Lubis
Al-Fadhil H. Adnan Lubis
Tulisan di Manaroh al-ilmi, menara ilmu untuk kemajuan peradaban
(Tulisan ini dalam menyambut Milad Al-Washliyah ke 83, ١٤٣٢ - ١٣٤٩ H)
Daftar Isi
Masa Kecil
Masa Belajar
Masa Revolusi
Jasa-jasa
Kepribadian
Masa Kecil
Beliau dilahirkan di kawasan Kampung Arab kemudia pindah ke Kedai
Panjang/Kesawan (Medan). Anak dari H. Hasan Kontas yang merupakan
pedagang kain di Kedai Panjang. Beliau adalah anak ke 3 dari 14
saudara
Masa Belajar
Tahun 1917 masuk sekolah Inggris Anthony School lalu masuk SD di Jalan
Padang Bulan (tamat 1925), sepulang sekolah belajar di Maktab
Islamiyah Tapanuli Jalan Hindu. Beliau berjalan beberapa kilometer
dari rumahnya di Jalan Kenari 12 Kampung Sekip Medan. Tahun 1926
berangkat ke Mekkah sampai tamat tahun 1932 (pada kelas VI/setingkat
Tsanawy). Tahun 1934 berangkat ke Nadwa Collega (Darul Ulum Nadwatul
Ulama) di Lucknow United Propince India, atas beasiswa dari sekolah
tersebut. Selama perjalanan dari Mekkah ke Lucknow tersebut beliau
menyusun kitab "Kisah Perjalanan Imam Syafii" (1936). Setelah 5 tahun
beliau tamat dan memperoleh gelar Al-Fadhil.
Masa Revolusi
Tahun 1939 kembali ke Tanah Air, kemudian menikah dengan Rachmah binti
Abd. Malik Nasution dikaruniai 7 putra dan 2 putri. Tanggal 15 Juli
1940 diangkat menjadi anggota P.B. Al-Jam'iyatul Washliyah.
Tahun 1946
turut membentuk Jawatan Agama Islam di Tebing Tinggi, pada saat Agresi
Militer Belanda I beliau mengungsi ke Binjai lalu kembali ke Medan dan
berangkat ke Tebing Tinggi menjadi guru di Perguruan Menengah Islam(PIM). Pada 21 Mei 1947 ikut dalam Musyawarah Alim Ulama Sumatera Timur
di Tanjung Balai tentang fatwa jihad melawan agresi Belanda dan kaki
tangannya. Ketika Tebing Tinggi diserang Belanda, beliau mengungsi ke
Rantau Prapat lalu ke Medan bersama Arsyad Thalib Lubis. Setelah
penyerahan kedaulatan beliau aktif di Partai Masyumi.
Jasa-jasa
Adapun jasa-jasa beliau antara lain:
- Menjadi Kepala Jawatan Agama Kabupaten Labuhan Batu (1948 - 1952)
- Guru di GPARAD Islam TTI berpangkat Letnan II Tituler (1950)
- 1952: Guru Besar Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)
1954-1966: Dekan pertama Fakultas Syari'ah UISU - Adviseur pada Muktamar Alim Ulama se Indonesia di Medan (1953)
- 1956: Ketua Panitia Pembangunan Universitas Al-Washliyah (UNIVA)

dan turut membangun Kantor Agama di Sumatera Timur
1958: Rektor pertama UNIVA dan Dekan pertama Fakultas Syari'ah UNIVA - Anggota Konstituante (1956 - 1959)
- mengikuti Kongres Alim Ulama se Indonesia di Palembang yang membahas bahaya Atheisme (1957)
Kepribadian
Diantara kepribadian beliau adalah:
- Kehidupan beliau dan keluarganya sederhana, yaitu dari honor mengajar dan hasil pertanian.
- Beliau gemar masak-masakan, jika ada waktu beliau sendiri belanja ke pasar lalu memasaknya di rumah.
- Pakaian khasnya adalah kopiah dan lain sarung.
- Di rumah beliau membaca buku siang malam, dengan buku-buku terbuka sejak dari kamar tamu sampai ke kamar makan
- Dalam pergaulan beliau hanya suka membahas masalah ilmu pengetahuan
- Beliau tidak mau melihat wanita dan sangat benci terhadap pergaulan pria dengan wanita, jika beliau pergi berdakwah dijemput/antar dengan mobil, kalau ada wanita dalam mobil itu beliau tidak jadi naik dan kalau berhadapan dengan murid-murid wanita beliau tidak mau menatapnya secara langsung,hal yang sangat jarang dilakukan oleh guru sekarang ini, yaitu menjaga pergaulan laki-laki dan perempuan.
- Jika dalam suatu upacara ada musik/orkes, beliau minta izin pulang
- Beliau mempunyai sendirian yang tegas dan saham yang luas (tidak picik)
- Dalam mendidik anak-anaknya beliau menyarankan supaya juga belajar ilmu duniawi di samping juga ilmu agama sebagai landasan utama
Beliau meninggal pada 21 Mei 1966 di Medan karena pendarahan di otak. Innalillahi wa inna ilahi roji'un.
Disarikan dari:
Tim Penulis IAIN SU. 1983. Sejarah Ulama-Ulama Terkemuka di Sumatera Utara. Medan : MUI SU