Vini Vidi Vici
Memang ini hanyalah sudah tidak hangat lagi, karena ceritanya sudah terjadi dua minggu yang lalu, tapi meskipun begitu semangat itu masih ada hingga kini. Baiklah saya mulai kisah ini di hari Kamis 9 Feb yang penuh gunda gulana, ketika ada pengumuman akan diselenggerakan ksarya ilmiah, maka saya yang memang sudah mencari kesana kemari info seperti ini tentu saja langsung mengambil ini sebagai jalan dari Allah, maka mulailah saya mendaftarkan diri, dan pada saat seleksi di sekolah saya tanggal 11 Feb, barulah saya mengetahui bahwa itu adalah untuk MTQ tingkat Perguruan Tinggi seluruh Sumatera Utara yang diselenggarakan di Kisaran, tanggal 18 Maret. Maka mulailah saya menabuh genderang perang dan sebulan penuh saya berkutat dengan dunia penulisan karya ilmiah yang berhasil merendahkan kesehatan saya, tapi tak mengapa, namanya juga tekad (i'tiqad), maka apapun tidak akan jadi penghalang.
Maka dimulailah petualangan itu dan saya berangkat tanggal 17 Maret bersama dengan rombongan lainnya mencarter bus Pariwisata dengan supir yang baik hati. Sekitar 6 jam perjalanan, akhirnya kami sampai dan menginap di Hotel yang dekat dengan lokasi lomba dan pas di samping kantor Bupati.
Dalam rombongan itu, kebetulan kami ada 4 geng sekawan (percis pathietic fournya Andrea Hirata), nah salah seorang dari anggota geng kami ini adalah orang Asahan, jadi dia punya banyak teman di Kisaran itu. Mulanya kamipun jalan kaki dan mencari Mesjid, sekalian mau tau di mana sebenarnya arena lombanya. Ternyata mushallanya jauh sekali, dua hari nggak hilang rasa capeknya, tapi yang mengherankan, sebenarnya saking besarnya, tempat ini tidak pantas dibilang mushalla, karena sudah hampir seperti mesjid.













Lalu kami shalat Maghrib di Mesjid kampus itu, masjid itu terletak di lantai 2, lantai 1 untuk aula, tapi mesjidnya luas sekali dan lapang, jadi diatas sudah sejuk tanpa ada AC.

Akhirnya tibalah pengumuan yang sangat lama sekali baru diumumkan, yaitu jam 11, itupun ditambah lagi dengan verivikasi, akhirnya saya dapat juara harapan 1, padahal ini pengalaman pertama saya, ya, saya lihat, saya datang, dan saya menang

Foto diambil dari arah Mushalla

Keadaan di samping Mushalla

Plang Mushalla
Setelah shalat 'Ashar disana, kami kembali ke Hotel. Di perjalanan, teman kami itu jumpa sama kawannya anak aliyah, terpakasa kami juga mengikuti dia ke pameran HUT Asahan yang kebetulan bersamaan dengan MTQ ini.

Stan Kemenag Asahan

Orang membeli oleh-oleh
Kemudian kami pulang, tak lupa sebagai kenang-kenangan kami berfoto bersama

Pada waktu foto waktu timing, bang Tarmizi mulai jail

ini foto saya dengan bang Mustafa

ini foto saya sendiri

Ini foto kami bertiga
Kemudian malam itu kami istirahat untuk mengumpulkan tenaga guna lomba besok. Untungnya kota itu diguyur hujan, jadi tidurpun tambah nyenyak.

foto di Hotel yang saya ambil dari beranda belakang
Besoknya kami terpaksa harus pertama bertanding, karena waktu kami lama sekali, itupun sudah cukup ringan, hanya 6 Jam, dan minimal 6 halaman. Tapi walaupun demikian tetap berkeringat juga membuatnya, bahkan saking seriusnya, hanya 3 orang kami yang berani mengambil jatah untuk istirahat. Sayangnya, di tempat ini kami tidak boleh mengaktifkan HP, jadi nggak ada fotonya deh.....

Lapangan IAIDU tempat festival nasyid

setelah lomba, foto dulu untuk kenang2an
setelah itu kami pergi ke pameran itu tadi yang tepat berada di depan IAIDU untuk membeli oleh-oleh. Yang saya heran, di sana ada martabak telor, yang tidak ada saya jumpai di Medan?

Lalu kami shalat Maghrib di Mesjid kampus itu, masjid itu terletak di lantai 2, lantai 1 untuk aula, tapi mesjidnya luas sekali dan lapang, jadi diatas sudah sejuk tanpa ada AC.

Akhirnya tibalah pengumuan yang sangat lama sekali baru diumumkan, yaitu jam 11, itupun ditambah lagi dengan verivikasi, akhirnya saya dapat juara harapan 1, padahal ini pengalaman pertama saya, ya, saya lihat, saya datang, dan saya menang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda sampaikan pendapat anda, karena pendapat manusia sebagai makhluk berakal dan berhati harus dihargai.