Sabtu, 26 November 2011

Wisata ke Dairi

Kalau saya diajak keluarga pergi ke kampung ibu saya, saya merasa senang sekali. Sebab saya akan menikmati udara yang segar dan pemandangan yang hijau, serta udara yang sejuk (sebenarnya tidak cocok dibilang sejuk, bayangkan, jam 1 siang saja, bila berwudhu untuk sholat zuhur, airnya lebih dingin dari air es, brrrr).

Ibu saya bermarga Lingga, oleh karena itu beliau berasal dari Lingga Tengah, masuknya dari kota Sumbul. Tapi jangan salah, konon marga Lingga gemar merantau, itulah sebabnya banyak istilah Jingga yang kalau dihubungkan mungkin saling berkaitan, seperti Sinulingga, Linge, Linggapayung, Pulau Lingga, kerajaan Kalingga, bahkan Probolinggo.
Nah, karena saya berada di Medan, maka untuk menuju kampung Ibu saya, kami melewati banyak tempat wisata, seperti Pancur Batu, singgah di Sibolangit, menikmati jagung bakar di Panatapan, melewati mata air PDAM Tirtanadi, belanja di Berastagi, singgah di Kabanjahe, dan ketika hampir sampai di perbatasan Kab. Karo dan Kab. Dairi, ada pemandangan danau Toba yang begitu indah di lokasi yang juga disebut panatapan, biasanya kami singgah disini untuk istirahat.

Siap-siap untuk petualangan berikutnya, anda akan melewati kawasan Lae Pondom, Lae bahasa Pakpak berarti sungai, sedangkan Pondom berarti mendung, karena memang dikawasan ini, langitnya selalu mendung. Kawasan ini adalah kawasan hutan, tidak ada sama sekali perkampungan, jadi agak deg-degan juga melewatinya. Dan dikawasan ini, dinginnya minta ampun, karena memang sering hujan. Hanya saja, dulu jalanan di daerah ini sempat rusak, namun sekarang sudah diperbaiki. Setelah itu anda akan melewati kota Sumbul.
Kalau mau ke kampung Ibu saya, maka kami akan berbelok ke kanan. Anda tentu tahu Kopi Sidikalang, nah kampung ibu saya adalah salah satu sentra kopi Sidikalang ini. Jenis kopinya adalah kopi arabica, tapi kopi disini pendek, sering disebut kopi ateng.

Biasanya kami juga melanjutkan perjalanan ke Sidikalang. Anda akan melewati letter S, karena di sini terdapat tekongan / kelokan yang sangat tajam yang mirip huruf S. Dari sini pemandangannya saaaaangat indah. Sebelum sampai di Sidikalang, anda akan menjumpai Taman Iman, yang menggambarkan masyarakat Pakpak yang walaupun berbeda agama, namun tidak sekalipun melunturkan rasa persaudaraan. Di kota Sidikalang, terdapat pasar yang menjual barang dengan harga yang luar biasa murah, dengan sayuran dan belanjaan lain yang segar-segar. Jadi kalau mau belanja bolehlah ke pasar ini.

Sekian dulu ya, tangan saya juga sudah pegal nih mengetik, hehehe :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda sampaikan pendapat anda, karena pendapat manusia sebagai makhluk berakal dan berhati harus dihargai.